Kegiatan diikuti juga oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Club Beranda Pers Ilmu Komunikasi FISIB Universitas Pakuan dan Gabungan Jurnalis MAN Satu (Gajaman's) Kota Bogor. Para mahasiswa diberikan pemaparan pengalaman dari FX Puniman yang bertugas di harian Kompas sejak 1973 hingga pensiun, Deffan D Purnama yang bertugas di Tempo, serta wartawan senior H Herman Suryawijaya yang pernah berkarier di Harian Merdeka pada tahun 1967.

Ketua PWI Kota Bogor Aritha Utama Surbakti mengatakan, kegiatan itu merupakan satu di antara cara jurnalis berbagi ilmu dengan lintas generasi wartawan dan bakal calon wartawan.

"Teman-teman wartawan senior atau wartawan masih aktif ingin berbagi pengalaman dan ilmu jurnalistik karena siklus pertumbuhan pers sudah bergeser dari era perjuangan, pembangunan dan industri, menjadi era digital. Paling penting teman-teman mahasiswa atau pelajar mendapatkan gambaran kondisi pers tidak seperti yang mereka pelajari di kampus," ungkap Ari.

Ari mengatakan, sesuai tema HPN 2019 yaitu "Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital", kegiatan ini menjadi momentum bagi wartawan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme di tengah era digital karena persaingan tidak hanya kapasitas namun dengan teknologi.

"Kembali pada Sumber Daya Manusia (SDM). Wartawan itu harus mampu melakukan inovasi juga perubahan-perubahan. Setelah era reformasi, kehidupan pers mengalami penurunan dari sisi kemampuan atau profesionalisme. Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas juga profesionalisme digelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW)," tambahnya.

Menurutnya, profesi wartawan merupakan profesi mulia tapi perlu juga ditunjang elektualitas tinggi sehingga produk berita yang dihasilkan memberikan dampak positif. 

"Kunci yang paling penting adalah etika, kembali ke nurani sendiri, sehingga baik atau tidaknya insan pers atau pertumbuhan pers kembali kepada SDM itu sendiri," tegasnya.

Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, media memiliki peran membantu dan mensosialisasikan program yang dicanangkan Pemkot Bogor.

"Saya cerita tadi peran media itu, bagi saya pribadi sangat membantu memberikan informasi kepada masyakat tentang berbagai kegiatan program yang selama ini diajukan oleh Pemerintah Kota Bogor," ungkapnya.

Ade menerangkan, media juga membantu memberi masukan dan saran kepada Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan evaluasi program Pemerintah Kota Bogor.

"Saya juga berharap agar bisa terus meningkatkan kualitas diri jurnalis sebagai anggota di bawah PWI ini," ujarnya.

Direktur Utama Gajaman's Nunung Suharti mengaku bangga bisa terlibat dalam peringatan HPN 2019 bersama PWI Kota Bogor. Terlebih banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman para senior.

"Kami yang bercita-cita menjadi wartawan sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Saya bisa mengetahui bagaimana kerja sebagai wartawan dan bagaimana cara menjadi wartawan yang baik dan disegani," tuturnya.

Ketua Club Beranda Pers Ilmu Komunikasi FISIB Unpak Vera Novia Wijayanti sangat senang mengikuti acara HPN 2019 tingkat Kota Bogor. Menurutnya menjadi seorang jurnalis tidak semudah yang dibayangkan.

"Forum diskusi jurnalistik yang dibawakan oleh wartawan senior membuka pikiran kami untuk lebih kritis dalam mengungkap fakta melalui berita, seemoga kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga kami bisa terus belajar," ungkapnya.